E-Commerce

Pertumbuhan Ecommere dalam Transformasi Bisnis di Indonesia

Transformasi bisnis adalah suatu kegiatan dalam merubah suatu kegiatan dalam bisnis yang mana dari perubahan itu Kita mampu menyesuaikan dan mengatasi segala permasalahan yang timbul, baik dari faktor internal maupun eksternal dari dunia bisnis tersebut. Pertumbuhan transformasi bisnis ecommerce di Indonesia saat ini begitu signifikan. Pasalnya, Indonesia merupakan ladangnya ecommerce terbesar di wilayah Asia Tenggara.

Adapun kontribusi transformasi bisnis ecommerce yaitu sekitar 50% dari keseluruhan wilayah. Karena semakin banyaknya penduduk yang menggunakan jaringan internet dan ini akan meningkatkan penetrasi dari transformasi bisnis ecommerce juga akan berpengaruh terhadap konstributor dari sektor ekonomi yang akan terus meningkat.

Dari hasil Observasi yang telah dilakukan pada Agustus 2018 tentang status industry ecommerce di Indonesia dan juga tentang bagaimana perkembangannya untuk tahun selanjutnya. Berikut hasil riset diantaranya:

  1. Tumbuh kembang ecommerce sampai 2022.
  2. Dampak yang akan berpengaruh terhadap sektor ekonomi dan juga sosial budaya.

Prediksi Ecommerce Mencapai US$65 milliar (setara 910 triliun)

Ecommerce sangat membantu sekali dalam menjalankan berbagai bisnis digital. Dalam hal ini dibagi menjadi 2 poin yaitu:

  • E-tailling adalah jual beli secara online yang didesain untuk memberikan fasilitas transaksi seperti Tokopedia, Bukalapak dll
  • Social Ecommerce adalah cara memasarkan barang ke media sosial seperti Instagram, Fb dll. Adapun pembayarannya menggunakan platform lain.

Prediksi Pertumbuhan Pesat dari Ecommerce

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi transformasi bisnis ecommerce diantaranya:

  1. Kecenderungan Terhadap Mobile

    Di Indonesia harga smartphone yang sangat terjangkau dibanding negara Asia Tenggara yang lain menyebabkan masyarakat dengan mudahnya mampu berbelanja secara online baik menjajakan produk maupun membelinya. Dari kisaran 130 juta jiwa 106 juta dari penduduk Indonesia tersambung dengan jaringan internet.
    Didukung lagi harga data dari masing masing seluler relatif murah sehingga masyarakat dengan mudahnya bisa menjangkaunya untuk berbelanja secara online.

  2. Kaum Muda yang Mengerti Digital

    Kisaran sepertiga populasi penduduk Indonesia (87 juta jiwa) berumur 16 tahun hingga 35, dan 100 juta jiwa telah terdaftar di bank. Mereka akan lebih sering menggunakan smartphone Mereka dalam proses transaksi digital hingga mencapai 2,6x lipat dari pada tahun 2014.

  3. Partisipasi UMKM Meningkat

    Pada tahun 2017 bisnis digital di Indonesia meningkat hingga mencapai 4,6 juta setiap tahunnya dan 50% dari Mereka adalah para pengguna ecommerce tanpa adanya perantara toko fisik. Ditambah lagi platform online lainnya yaitu kedatangang startup yang turut mendukung UMKM untuk menangani toko online, transaksi dan pemasaran produk.

  4. Pertumbuhan Investasi

    Indonesia dari tahun 2015 sampai 2017 mendapatkan US$5 milliar atau setara dengan 69 triliun. Platform ecommerce dari Tokopedia Bukalapak Matahari Mall memiliki sumbangan terbesar yaitu 41 triliun.

  5. Partisipasi dan Dukungan Pemerintah

    Adanya partisipasi dan dukungan pemerintah yang telah meluncurkan berbagai program untuk menunjang pembangunan dalam sektor ekonomi, jaringan Palapa Ring, juga mengeluarkan Pepres tentang Roadmap Ecommerce tahun 2017 tentang adanya inkubator instansi negara, dan keterbukaannya pemerintah dalam investasi asing.

Kunci Melakukan Transformasi Bisnis

  1. Sikap Adaptif

    Hal pertama dan utama yang harus dilakukan pelaku usaha dalam transformasi bisnis ecommerce adalah adaptif terhadap setiap perubahan. Semisal contoh kecil adalah para perusahaan gencar mensiasati sektor transfotasi besar layaknya taksi online dan semacamnya. Dari itu sikap adaftif sangat diupayakan demi mendapatkan berbagai inovasi baru mengenai transformasi digital ini.

  2. Strategi dalam Transformasi Bisnis

    Adanya strategi dan taktik dalam sebuah perusahan untuk mewujudkan transformasi bisnis ecommerce sangatlah perlu. Karena jika tidak menggunakan strategi yang matang bisa jadi perusahaan Anda anjlok dan pastinya kalah saing.

  3. Menjalin Kerjasama

    Ada pepatah mengatakan bahwasannya jika ingin lebih cepat maka pergilah sendiri, tetapi jika ingin pergi jauh maka pergilah besama- sama. Dari pepatah ini bisa Kita ambil pelajaran bahwa ketika Kita hendak menuju kesuksesan kerjasama itu perlu dijalin. Karena sesuatu akan ringan jika Kita menjinjingnya secara bersamaan.
    Semisal contoh kerja sama antara Blue Bird dengan gojek sehingga menghasilkan Go Blue Bird. Dan ini akan sama-sama menguntungkan.

Perusahan- perusahaan akan berlomba-lomba untuk bertransformasi keera digital. Dimana hal ini dilakukan sebagai investasi kedepannya bagi perusaan Mereka masing- masing untuk tetap bisa bersaing. Bahkan diprediksi pada tahun 2022 nanti, transformasi bisnis ecommerce ini akan mencapai Rp28.000 triliun. Untuk mengatasi ketertinggala suatu perusahaan, Mereka mengantisipasi dengan mengalokasikan paling tidak 10% untuk membuat strategi digital sebagai investasinya. Jika tidak diadaannya transformasi bisnis ini, kemungkinan besar perusahaan Kita akan tertinggal jauh dan pastinya dinyatakan kalah dalam setiap kompetisi.

Sedangkan di Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki persentasi tranformasi bisnis ecommerce paling tinggi di Asia Tenggara mencapai Rp 1.400 triliun atau setara dengan 100 milliar (pada tahun 2025 nanti).

Tinggalkan komentar