Begini Prediksi Trend E-commerce Sepanjang Tahun Lalu

E-commerce adalah salah satu bukti kemajuan industri perdagangan. Maka, tak heran jika masyarakat dengan mudahnya dan lebih memilih belanja secara online. Prediksi trend e-commerce 2019 di Indonesia akan semakin berkembang dan tentunya terarah sesuai dengan tujuan.

MicKinsey memberikan prediksi trend e-commerce (tentang tumbuh kembangnya tahun) 2019 di Indonesia akan semakin memberikan kecerahan tersendiri. Melonjak hingga 8x lipat, dengan kisaran USD 55 milliar sampai 65 milliar pada tahun 2020 ini. Padahal pada tahun sebelumnya 2017 hanya mencapai USD 8 milliar saja.

Beliau juga memberikan prediksi trend e-commerce tentang penetrasi perdagangan online masyarakat mencapai 83%. Dimana total ini diperoleh dari penggunaan jaringan internet, dan ini akan mendapat lompatan hingga 9% dari pada tahun 2017.

Pada tahun 2019 ini, Indra Yonathan sebagai Country Head of ShopBack Indonesia juga memberikan ulasan prediksi trend e-commerce 2019 ini. Pada tahun 2019 ini industry perdagangan online di Indonesia akan semakin meningkat. Dimana para pengguna e-commerce akan mengubah pola pikir Mereka. Bagaimana bisa mempertahankan para konsumen lama dan tentunya bagaimana menghadirkan konsumen baru yang memuaskan. Untuk itu Mereka akan menciptakan inovasi dan kreatifitas baru semenarik mungkin.

Prediksi E-commerce di Indonesia 2019

Prediksi trend e-commerce 2019 ini Mereka tetap akan menggunakan sistem promo dan juga diskon untuk memikat hati para konsumen. Ini dilakukan untuk meningkatkan platform-platform e-commerce dan meningkatkan daily active users.

Ketika Kementerian Keuangan mengeluarkan peraturan baru tentang pajak e-commerce yaitu PMK- 210 yang akan efektif mulai 1 April, dan ini juga masih mendatangkan pro dan kontra dari masyarakat pengguna layanan e-commerce ini. Tetapi, jika ketika peraturan ini dikeluarkan dan kemudian disosialisasikan secara jelas dan gamblang pastinya akan menpermudah industry perdagangan e-commerce di Indonesia.

Adapun menurut ShopBack, yang menjadikan pandangan industry perdagangan online di Indonesia tahun 2019 adalah:

  1. Mobile Sebagai Sarana Transaksi Digital

    Kisaran 94% masyarakat di Indonesia mengakses internet melalui berbagai perangkat khususnya mobile. Mereka akan rela menghabiskan waktu 4 jam (rata- rata)dalam sehari untuk mengakses jejaring sosial melalui mobile phone. Prediksi trend e-commerce, dimana dari 94% ini 68% adalah para pelaku e-commerce sebagai pelaku online shopper, untuk mencari ataupun memasarkan berbagai produk Mereka secara digital.

    Sedangkan dalam proses transaksi ShopBack, mendapat persenan hingga 75% pesanan secara online. Ini membuktikan bahwa masyarakat sangat mempunyai ketergantungan dengan e-commerce, baik dari bersosialisasi lewat sosial media maupun perdagangan online.

  2. Sosial Media E-commerce

    Indonesia memiliki jumlah populasi penduduk sekitar 130 juta jiwa, dimana setengah dari populasi ini aktif dalam sosial media. Sosial media e-commerce tetap akan ada karena perlahan e-commerce akan menjadi sorotan para UMKM untuk memasarkan produk jualnya.

    Pada tahun lalu Harbolnas memiliki nilai jual tinggi hingga UMKM tetap bersedia dan optimis untuk bergabung dengan e-commerce ini. Selain itu, e-commerce menyediakan marketing budget dan juga pendataan pada pemesanan, sehingga ini membuat UMKM tetap bersikukuh untuk mencoba menjalin kerjasama.

  3. Membenahi Logistik

    Pembenahan logistic di Indonesia pada tahun 2018 menempati urutan ke 46 yang pada tahun sebelumnya tahun 2016 menempati urutan ke 63 dari 160 negara. Lonjakan ini merupakan akibat perubahan pola pikir masyarakat untuk berbelanja secara mudah dan cepat, yaitu melalui belanja online
    MicKinsey memprediksi bahwa akan dikirimkan paket 1,6 setiap tahunnya oleh sektor e-commerce 2022 nanti.

  4. Memperluas Pemasaran

    Semenjak dikeluarkanya Nielsen (Desember 2018) transaksi pembelanjaan meningkat hingga 6% diluar Pulau Jawa. Yang pada tahun sebelumnya e-commerce ini lebih memfokuskan pada sasaran pulau-pulau di Jawa saja kini telah mampu merambah ke luar pulau. Ini memberikan peluang besar bagi para pemerintah dan juga para pelaku UMKM dalam dunia dunia perdagangan online.

  5. Menggunakan Metode Agnostik Sebagai Pembayaran

    Pembayaran digital melalui e-wallet memberikan hasil yang baik dan menjadikan industry perdagangan di Indonesia lebih membaik pula. Ini bisa diperkirakan akan lebih banyak lagi muncul perusahaan-perusahaan dibidang digital utamanya dengan metode pembayaran yang bisa mempermudah e-commerce ini. Masyarakat akan menggunakan pembayaran dengan agnostik (dapat digunakan siapapun, dimana bisa digunakan dengan mobile apapun jenisnya dan juga dari sumber dana manapun.

  6. Adanya Timbal Balik ke Mitra

    Prediksi trend e-commerce 2019, masyarakat Indonesia masih akan menggunakan diskon dan cashback sebagai cara memasarkan produknya. Sedang cashback nanti akan masuk juka ke e-wallet yang telah menjalin kerjasama dengan e-commerce.

Itulah prediksi trend e-commerce sepanjang tahun lalu. Karena persaingan dunia digital ini, tentunya e-commerce juga akan lebih banyak lagi bermunculan, Jadi, bagi pelaku e-commerce harus siap menghadapi perkembangan dan trend e-commerce karena perubahan pola pikir para konsumen dan didukung lagi perkembangan teknologi. Juga payment gateway yang terjamin keamanannya, bekerja secara praktis serta dilengkapi dengan adanya laporan transaksi real time.

sabadmin: